Minggu, 21 Desember 2014

In Sya' Allah atau In Sha' Allah???

 (In Sya' Allah dalam bahasa Indonesia) ان-شاء-الله

Sempat ana membuat posting mengenai penulisan In Syaa Allah ataukah In Shaa Allah yang benar... Pernah terjadi gejolak hati dalam diri ana mengenai mana yang benar dan mana yang salah.. Namun rasa ini dibantu oleh teman-teman untuk mencoba memahami mana  yang benar dan mana yang salah.. Wallahu a'lam

Fulanah 1 mengatakan: "Yang benar untuk kita (orang Indonesia) adalah 'In syaa Allaah'. Karena ejaan dalam bahasa Indonesia, huruf hijaiyahnya adalah 'Syin'. Dr. Zakir Naik adalah dari India. Jadi beliau menjelaskan versi ejaan dalam bahasa Inggris, makanya tulisanyan 'Shaa'. Sedangkan di Indonesia 'Shaa' itu adalah Shod. Maka yang benar untuk kita (bahasa Indonesia) adalah 'In syaa Allaah'. Kalau 'In shaa Allaah' untuk berbahasa Inggris."

Fulanah 2 mengatakan: "Setuju sama k0men atas ane beda negara beda bhasa, bda pnulisan. Di luar ada beberapa negara yg menulis aamiin dgn aameen. Ya, smua itu masalah ejaan tiap tmpat sja. Wallahu a'lam bishawab."

Fulanah 3 mengatakan: "beda negara beda bahasa,,,tergantung kesepakatan bahasa ,,,tp klu di indonesia cocok in syaa Allah,,, mungkin di india dan negara barat cocok shaa karen pengejaan huruf yang berbeda"

Fulanah 4 mengatakan: "bukannya ing syaa Allah yg benar. kan nun mati ketemu sya?? hayoo belajar sama2 hehe"

Fulanah 1 berkomentar: "Tulisannya tetap In syaa Allaah (tapi dibaca dengung) karena nun mati bertemu dengan huruf 'sya'. Tulisan ya tetap tulisan asli, cara membacanya saja yang dibedakan. Karena kaidahnya adalah mengikuti ejaan yang disempurnakan. Allaahu a'lam."

Ana: Jazakumullah khair ukhtii yang telah menjelaskan kepada ana tentang tulisan dan mengucapannya... :)  
Ana setuju kalau kita orang Indonesia menggunakan "Sya'".. karena memang huruf "Syin" tapi jika "Sha" maka itu berarti "Shad" :) 

Dan ditinjau dari beberap penulisan di dalam Al-Qur'an yaitu:
1 . وإنا إن شاء الله لمہتدون – al- Baqarah , 70
2 . وقال ادخلوا مصر إن شاء الله آمنین – Yusuf , 99
3 . قال ستجدنی إن شاء الله صابرا ولا أعصی لک أمرا – Al Kahfi , 69
4 . ستجدنی إن شاء الله من الصالحین – al- Qashash , 27
5 . ستجدنی إن شاء الله من الصابرین – al- Safat , 102
6 . لتدخلن المسجد الحرام إن شاء الله آمنین – al- Fath , 27 

Selasa, 24 Juni 2014

Tabarruj {} Definisi dan Dalil tentang Larangan Berbuat Tabarruj



Muslimah yang di Rahmati Allah...

Dari zaman dahulu hingga saat ini bahkan sampai nanti kiamat datang permasalahan wanita memang tak akan pernah ada habisnya, lengkap dan sangat komplit. Bahkan sampai saat ini telah di ciptakannya kitab-kitab Fiqih Wanita, yang mana di dalamnya mempelajari seluruh hukum syariat mengenai wanita. Mulai dari Shalat, berpuasa, Haid dan Nifas, Nifas, Mandi, Jenazah, I’tikaf, dan lain sebagainya, sampai jatuh pada bab yang satu ini yaitu bab tentang Tabarruj. Kita akan mempelajari tentang apa itu tabarruj dan bagaimana hukumnya menurut pandangan Islam.

“Wahai anak-anak Adam! Pakailah pakaian kamu yang indah, berhiaslah pada tiap-tiap kali kamu ke tempat ibadat (atau mengerjakan sembahyang), dan makanlah serta minumlah, dan jangan pula kamu berlebih-lebihan; sesungguhnya Allah tidak suka akan orang-orang yang melampaui batas”.  (Q.S. Al-A’raf: 31)

1. Definisi Tabarruj.
Tabarruj adalah berhias dengan memperlihatkan kecantikan dan menampakkan keindahan tubuh dan kecantikan wajah. Qatadah mengatakan: “Yaitu wanita yang jalannya di buat-buat dan genit.”
“Tabarruj adalah tindakan yang dilakukan seorang wanita dengan melepaskan jilbabnya, sehingga tampak darinya gelang dan kalungnya.” Papar Muqatil.
Sedangkan Ibnu Katsir mengatakan: “ Yaitu wanita yang keluar rumah dengan berjalan dihadapan seorang laki-laki. Yang demikian itu di sebut dengan tabarruj jahiliyah.”
Imam Al-Bukhari mengatakan: “Tabarruj adalah tindakan seorang wanita yang menampakkan kecantikannya kepada orang lain.”

2. Larangan Tabarruj dalam Al-Qur’an
Yang pertama dalam Firman-Nya:
“Dan perempuan-perempuan tua yang telah berhenti (dari haid dan mengandung) yang tiada keinginan untuk kawin, tiadalah dosa atas mereka menanggalkan pakaian mereka dengan tidak bermaksud menampakkan perhiasan, dan berlaku sopan adalah lebih baik bagi  mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (An-Nur: 60)
Firman-Nya yang ke dua:
“Dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku (bertabarruj) seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu.” (Al-Ahzab: 33)

3. Tabarruj merupakan cirri kebodohan
Hendaklah wanita Muslimah mengetahui bahwa tabarruj merupakan cirri kebodohan dan keterbelakangan. Merupakan suatu perbuatan dosa jika seorang wanita membiasakan diri pergi ke tempat-tempat maksiat. Bahkan kebodohan itu terlihat jelas ketika kaum wanita dengan bangga telanjang bulat di hapadan orang banyak. Maka benarlah apa yang di sabdakan Rasulullah SAW : “Wanita itu mempunyai kekurangan akal dan agama.”
Setiap kali akal wanita itu berkurang, maka semakin terlihat tabarruj mereka. Dan setiap kali kebodohan mereka bertambah, maka mereka akan lebih parah dalam berhias dan berbuat senonoh yang menyerupai wanita-wanita jahiliyah dahulu, sebagaimana yang di firmankan-Nya. “Janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah  yang dahulu.” (Al-Ahzaab: 33)
Banyak wanita yang merasa keberatan untuk menutupi kecantikan wajah dan tubuhnya yang tidak alami, dan tidak menyadari bahwa tubuh dan wajah mereka telah dijadikan alat bisnis. Dan anehnya lagi mereka sangat geram dan mengatakan sebagai pelecehan seksual ketika dikatakan bahwa pakaian mini mereka menjadi penyebab munculnya pemerkosaan, tetapi dengan bangga mereka melihat gambar-gambar kaum mereka dengan busana tipis dan mini dipampang ditengah-tengah jalan sebagai iklan. Semua itu menjadikan mereka lupa mengerjakan perintah Allah SWT untuk senantiasa menutup aurat, karena menurut mereka kemajuan adalah dengan Tabarruj, dansa, ikhtilath, minum-minuman, dan obat-obatan terlarang.
Betapa celaka dan ruginya wanita Muslimah yang berani menentang Allah SWT, tetapi dia tidak berani menentang hawa nafsu mereka.

Hendaklah wanita Muslimah segera menuju jalan Allah SWT, yaitu jalan menuju surge. Dan hendaklah dia meninggalkan jalan setan. Dan hendaklah dia mengetahui bahwa orang yang tidak mendapatkan sinar Al-Qur’an akan senantiasa terbelenggu dalam kesesatan. Dan hendaklah ia merenungi firman Allah SWT. Berikut ini:
“Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal shalih, maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al-Furqa.: 70)

Referensi : Kitab Fiqih Wanita , syaikh Kamil Muhammad Uwaidah, bab Tabrruj.

ismi-hamba.blogspot.com

Senin, 23 Juni 2014

Kecanduan Facebook dan Langkah-langkah Untuk Mengatasinya.

Dear Ukhty's

Ukhty adakah selama ini yang merasa bingung jika pulsa modem habis? kenapa? alasannya hanya karena tidak bisa buka Facebook dan tidak bisa mengikuti informasi terkini dari teman-teman dumay,, begitupun juga dengan paket internet yang ada di hp,, karena tidak mungkin sahabat kemana-mana membawa Laptop untuk membuka Facebook sewaktu-waktu.. Cukup menggunakan HP saja semua terasa praktis...
 
ya Allah, apa kini kita telah di perbudak oleh Facebook? yang kemana-mana di pikiran kita hanya Facebook. saling chatting dengan teman baru, dan saling berbagi cerita dengan teman2 baru. Memang sekilas Facebook terlihat Indah jika yang menggunakanpun mau mengindahkan media sosialnya itu... Berkawan dengan teman akhwat/ikhwan Muslim, berbagi Ilmu, saling menasehati, sehingga jika salah satu di antara kita ada yang berduka kami pun merasakan sedih jugaa..
Benar-benar Facebook telah memperbudak kita semua,, Jujur apakah kita sering lalai dalam beribadah kepada Allah? karena Facebook kita tidur sampai larut malam, sehingga datang waktu Tahajjud kita malah enak menikmati mimpi,, bangun tidur hati juga tergugah untuk membuka Facebook,, sampai sholat pun harus "Ah sebentar lagi, buka fb aja dulu sebentar",
 
Astaghfirullahal adzim...
Waktu sekolah buka fb, waktu masak buka fb, jalan-jalan buka fb, waktu mengaji juga masih buka fb, mau tidur buka fb, bangun tidur buka fb, mau makan buka fb, setelah makan pun juga masih fb, untung saja selama ini belum pernah menemui orang SHOLAT buka FB......
Kslsu sudah terjadi hal semacam ini, syetan telah merasuki tubuh kita. Membuat kita terlena dengan hal-hal yang kurang bermanfaat. Memang tidak semua sahabat menggunakan Facebook hanya untuk iseng-iseng saja, namun sebagian dari mereka memanfaatkan media social ini untuk berbisnis, menjalin tali silaturrahmi dengan kawan lama, dan lain sebagainya.
Apa langkah kita selanjutnya ya Ukhtii? untuk mengatasi masalah pada diri kita semua yang kecanduan facebook dan cenderung menggunakan hal-hal yang kurang bermanfaat?
Apakan antunna juga merasakan hal yang serupa?

Nah ditinjau dari pandangan Islam dalil yang menerangkan adalah sebagai berikut,


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:«مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيْهِ». حَدِيْثٌ حَسَنٌ, رَوَاهُ التِّرْمِذِي وَغَيْرُهُ هَكَذَا.
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Di antara tanda kebaikan keIslaman seseorang: jika dia meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat baginya.” (Hadits hasan, diriwayatkan oleh at-Tirmidzi no. 2318 dan yang lainnya)

Penjelasan dari hadits tersebut adalah :
Sesuatu yang tidak bermanfaat bagi seorang muslim, bisa berbentuk perkataan bisa juga berbentuk perbuatan. Jadi setiap perkataan dan perbuatan yang tidak ada manfaatnya baik itu untuk kepentingan ukhrawi seorang muslim ataupun untuk kepentingan duniawinya, seharusnya dia tinggalkan agar keislamannya menjadi baik (Lihat: Syarh al-Arba’in Haditsan an-Nawawiyah, oleh Imam Nawawi hal: 40)
Bagaimana kita bisa mengetahui apakah sesuatu itu termasuk bermanfaat bagi kita atau tidak? Apakah standar dan patokan yang kita gunakan untuk menentukan suatu perbuatan itu termasuk bermanfaat bagi seorang muslim atau tidak?
Ketahuilah bahwa standar yang harus kita gunakan dalam masalah ini adalah syariat dan bukan hawa nafsu. Mengapa? Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan “meninggalkan suatu hal yang tidak bermanfaat” sebagai tanda dari kebaikan keislaman seseorang. Ini menunjukkan bahwa patokan yang harus  kita gunakan dalam menilai bermanfaat tidaknya suatu perbuatan adalah syariat Islam.
Hal-hal yang dimakruhkan dalam agama kita, juga berlebih-lebihan dalam mengerjakan hal-hal yang diperbolehkan agama, yang sama sekali tidak mengandung manfaat, malah justru terkadang menghalangi seseorang dari berbuat amal kebajikan (Bahjah al-Qulub al-Abrar, hal: 137, lihat pula: Syarh al-Arbain oleh Syaikh Shalih Alu Syaikh, hal: 80). Di antara yang harus mendapat porsi terbesar dari perhatian kita adalah masalah lisan. Imam an-Nawawi menasihatkan, “Ketahuilah, seyogianya setiap muslim berusaha untuk selalu menjaga lisannya dari segala macam bentuk ucapan, kecuali ucapan yang mengandung maslahat. Jikalau dalam suatu ucapan, maslahat untuk mengucapkannya dan maslahat untuk meninggalkannya adalah sebanding, maka yang disunnahkan adalah meninggalkan ucapan tersebut. Sebab perkataan yang diperbolehkan terkadang membawa kepada perkataan yang diharamkan atau yang dimakruhkan. Dan hal itu sering sekali terjadi. Padahal keselamatan (dari hal-hal yang diharamkan atau dimakruhkan) adalah sebuah (mutiara) yang tidak ternilai harganya.” (Riyadh ash-Shalihin, hal: 483)

Dan berikut beberapa tanggapan dari sahabat-sahabat di Facebook mengenai permasalahan di atas..
Ukhti Kiraena Dewi Rasanya pengen deactive akun slmnya. Jazakillaahu khairan ukhti.

Ukhti Yuly Silmi Kaffah Btl itu, sama ko.. Msh ssh buat lpas hp kya semacam kecanduan

Ukhti Apri Dwi Megawati gimana ya? kalo aku sendiri pas nganggur aja ukh, ntar masuk kuliah, uda keliatan tugas pasti banyak kan? In Syaa Allah mulai fokus sm tugas .

Ukhti Ana Hasanah Hmmm bener bngt itu...secara tdk sadar kt meng udah d perbudak.....tp smg ada hikmahx....

Ukhti  Diny Dinol Kalau sya tdk akan mematikan aktivitas di facebook...why ? Krn dr fb sya bs tanya2 ilmu dengan yg lebih ahli.. bs silahturahmi dan mrnambah saudara... yg akan sya lakukan adalah management waktu...
#menyikapi_bijak
 

Ukhti Malla Ayyusaffa Elharoen Hhe kalau ana pribadi , ana blm mau ikut paket gratisan, hhe krn nanti psti punya pikiran, "gratis juga efbian ah drpd hp sepi", jd pribadi ana mikir 2x buat bka fb, hhe mahal teh.. apalagi ana make m3 , ini cerita ana teh

Ukhti Umm Humaizah Ana baru mau rencana bisnis dagang online ukh jd g kpkiran mw deaktif fb. Sbnernya sih g perlu deaktif (mnurut ana) soalnya sdikit byk ada tmen2 yg mnjalin silaturahmi lwat fb, g jarang undgn walimah ato kbr2 lain dr tmn dtgnya mlh lwt fb drpda sms. Pinter2 qt nya aja sih mengatur kpn fb an kpn nggk. #ana pernah dkira OL trus ma org krna ana pke fb mobile, jd online d bg ukh. Hehehe..

Ukhti Silmi Indah Rahmawati Berusaha menjadikan dunia di tangan dan akhirat di hati.. Insya Allah kenikmatan dunia tidak akan mengganggu intensitas kdekatan kita pd Allah.. Kita berusaha bersama.. Hasil yg didapat berbanding dg ikhtiar kita.. Dan menanamkan dlm hati unt menjadi pribadi yg penuh syukur.. Bersyukurnya dg apa? Dg tidak terlena terlalu jauh dg apa yg kita miliki.

Ukhti Ana Herawati kalau ana fb sukanya ngelike page2 dakwah gitu ukh jadi bacaan kan mempengaruhi dan disana banyak nasehat2 yg bermanfaat jadi gk terlalu lalai.

Ukhti Windi Arini Alhmdulilah,wndi g smpai sgtu ny,klu bs ketika mempunyai suami nanti hrus off slamay di fb, drpda trjadi yg tdk2. Mending fokus dgn 1 keindahan yaitu suami kt,msalah slaturahmi, dmana jg bs,tp alangkah baik nya brsilaturahmi di dunia nyata, . Hm,,msalah menghndari ny y sibuk kn dgn kgiatan ja.

Ukhti Ashanty Putry Ríndriany Jujur saja kalau ana tidak bisa menonaktivkan facebook
karena pertama kali ana mengenal manhaj salaf karena fb, jd tergantung ukh bagaimana kita memanej waktu
kembalikan semuanya keniat.


Ukhti Tine Al-Istirhami Assalamu'alaikum, #Mbak_Ashanty@Ahsanal kalam, bener kata mbak Ashanty.. Qt harus pinter2 mangatur waktu insyaAllah kher.. #Saya kenal Habaib, kenal para pecinta Habaib jg dr FB Ukhty Dwi.. Berulang kali sy ingin nonatifkn namun sy sdh ngk bs menonaktifkn krn sy sdh nemuin kegiatan di FB yg InsyaAllah bermanfaat Dunya wal Akhirah.
 




BAGAIMANA DENGAN ANDA???
silahkan cantumkan komentar dan solusinya :) 

ismi-hamba.blogspo.com