Selasa, 24 Juni 2014

Tabarruj {} Definisi dan Dalil tentang Larangan Berbuat Tabarruj



Muslimah yang di Rahmati Allah...

Dari zaman dahulu hingga saat ini bahkan sampai nanti kiamat datang permasalahan wanita memang tak akan pernah ada habisnya, lengkap dan sangat komplit. Bahkan sampai saat ini telah di ciptakannya kitab-kitab Fiqih Wanita, yang mana di dalamnya mempelajari seluruh hukum syariat mengenai wanita. Mulai dari Shalat, berpuasa, Haid dan Nifas, Nifas, Mandi, Jenazah, I’tikaf, dan lain sebagainya, sampai jatuh pada bab yang satu ini yaitu bab tentang Tabarruj. Kita akan mempelajari tentang apa itu tabarruj dan bagaimana hukumnya menurut pandangan Islam.

“Wahai anak-anak Adam! Pakailah pakaian kamu yang indah, berhiaslah pada tiap-tiap kali kamu ke tempat ibadat (atau mengerjakan sembahyang), dan makanlah serta minumlah, dan jangan pula kamu berlebih-lebihan; sesungguhnya Allah tidak suka akan orang-orang yang melampaui batas”.  (Q.S. Al-A’raf: 31)

1. Definisi Tabarruj.
Tabarruj adalah berhias dengan memperlihatkan kecantikan dan menampakkan keindahan tubuh dan kecantikan wajah. Qatadah mengatakan: “Yaitu wanita yang jalannya di buat-buat dan genit.”
“Tabarruj adalah tindakan yang dilakukan seorang wanita dengan melepaskan jilbabnya, sehingga tampak darinya gelang dan kalungnya.” Papar Muqatil.
Sedangkan Ibnu Katsir mengatakan: “ Yaitu wanita yang keluar rumah dengan berjalan dihadapan seorang laki-laki. Yang demikian itu di sebut dengan tabarruj jahiliyah.”
Imam Al-Bukhari mengatakan: “Tabarruj adalah tindakan seorang wanita yang menampakkan kecantikannya kepada orang lain.”

2. Larangan Tabarruj dalam Al-Qur’an
Yang pertama dalam Firman-Nya:
“Dan perempuan-perempuan tua yang telah berhenti (dari haid dan mengandung) yang tiada keinginan untuk kawin, tiadalah dosa atas mereka menanggalkan pakaian mereka dengan tidak bermaksud menampakkan perhiasan, dan berlaku sopan adalah lebih baik bagi  mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (An-Nur: 60)
Firman-Nya yang ke dua:
“Dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku (bertabarruj) seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu.” (Al-Ahzab: 33)

3. Tabarruj merupakan cirri kebodohan
Hendaklah wanita Muslimah mengetahui bahwa tabarruj merupakan cirri kebodohan dan keterbelakangan. Merupakan suatu perbuatan dosa jika seorang wanita membiasakan diri pergi ke tempat-tempat maksiat. Bahkan kebodohan itu terlihat jelas ketika kaum wanita dengan bangga telanjang bulat di hapadan orang banyak. Maka benarlah apa yang di sabdakan Rasulullah SAW : “Wanita itu mempunyai kekurangan akal dan agama.”
Setiap kali akal wanita itu berkurang, maka semakin terlihat tabarruj mereka. Dan setiap kali kebodohan mereka bertambah, maka mereka akan lebih parah dalam berhias dan berbuat senonoh yang menyerupai wanita-wanita jahiliyah dahulu, sebagaimana yang di firmankan-Nya. “Janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah  yang dahulu.” (Al-Ahzaab: 33)
Banyak wanita yang merasa keberatan untuk menutupi kecantikan wajah dan tubuhnya yang tidak alami, dan tidak menyadari bahwa tubuh dan wajah mereka telah dijadikan alat bisnis. Dan anehnya lagi mereka sangat geram dan mengatakan sebagai pelecehan seksual ketika dikatakan bahwa pakaian mini mereka menjadi penyebab munculnya pemerkosaan, tetapi dengan bangga mereka melihat gambar-gambar kaum mereka dengan busana tipis dan mini dipampang ditengah-tengah jalan sebagai iklan. Semua itu menjadikan mereka lupa mengerjakan perintah Allah SWT untuk senantiasa menutup aurat, karena menurut mereka kemajuan adalah dengan Tabarruj, dansa, ikhtilath, minum-minuman, dan obat-obatan terlarang.
Betapa celaka dan ruginya wanita Muslimah yang berani menentang Allah SWT, tetapi dia tidak berani menentang hawa nafsu mereka.

Hendaklah wanita Muslimah segera menuju jalan Allah SWT, yaitu jalan menuju surge. Dan hendaklah dia meninggalkan jalan setan. Dan hendaklah dia mengetahui bahwa orang yang tidak mendapatkan sinar Al-Qur’an akan senantiasa terbelenggu dalam kesesatan. Dan hendaklah ia merenungi firman Allah SWT. Berikut ini:
“Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal shalih, maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al-Furqa.: 70)

Referensi : Kitab Fiqih Wanita , syaikh Kamil Muhammad Uwaidah, bab Tabrruj.

ismi-hamba.blogspot.com

Tidak ada komentar: